Kebanyakan komputer membuang panas melalui lempeng pendingin yang bersirip atau dikenal dengan nama heat sink dan kipas. Secara prinsip Heat sink yang biasanya terbuat dari lempengan logam yang memberikan permukaan lebar yang bersentuhan dengan udara. Chip memanaskan heat sink, heat sink memanaskan udara, dan kipas pendingin mengalirkan udara panas keluar casing komputer.
Sistem ini bekerja secara terus menerus, namun kadang-kadang komponen elektronik menghasilkan panas lebih besar. High-end chip yang memiliki banyak transistor dapat merepotkan sebuah sistem pendingin udara. Yakni sebuah chip yang telah di-overclock, atau secara manual diset untuk bekerja lebih cepat daripada kecepatan standar mereka.
Pada saat itulah sistem pendingin air diperlukan. Air memiliki konduktivitas terhadap panad yang lebih tinggi dibandingkan udara yang menyebabkan air mampu membuang panas lebih cepat daripada udara. Air juga memiliki spesifikasi untuk menyerap panas yang lebih tinggi sehingga dapat menyerap panas lebih cepat sebelum komponen tersebut merasa kepanasan.
Terdapat dua alasan mengapa komputer memerlukan sistem pendingin air :
• Komponen elektronik dalam PC yang menghasilkan panas yang tidak mampu diredam oleh sistem pendingin udara.
• Kipas pendingin memerlukan sirkulasi udara yang cukup dalam mendinginkan komponen sehingga menimbulkan suara noise yang besar atau sistem ini banyak menggunakan tenaga listrik.
Atau dengan kata lain, terdapat dua alasan mengapa komputer lebih membutuhkan sistem pendingin air dibandingkan dengan sistem pendingin udara :
• Komponen yang ada dalam PC memerlukan pendinginan yang lebih baik dari yang dapat dilakukan oleh sistem pendingin udara.
• Anda menginginkan PC yang bersuara lebih halus
Artikel selanjutnya kita akan membahas komponen yang diperlukan dalam sistem pendingin air dan cara kerja sistem tersebut.
Heat Sinks vs Liquid Cooling
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment